2020: Saya Ingin Lebih Banyak Menulis

Via Unsplash.com

Saya tidak terlalu ingat, apa yang mempengaruhi saya sehingga ingin terjun untuk menulis. Tahun 2019 ini saya banyak menemukan hal-hal menarik yang pernah belum saya ketahui. Seperti: podcast, minimalism, less waste, dan hal keren lainnya.

Semua itu saya dapatkan dari membaca. Mungkin itu alasan yang mengawali kenapa saya ingin menulis. Ya, dari membaca.

Benar kata orang. Bila ingin menulis, membaca merupakan bahan bakarnya. Suatu kendaraan tidak dapat berjalan, bila tidak ada bahan bakarnya.

Dari membaca tersebut, lalu munculah ide-ide liar yang ingin ditumpahkan dalam bentuk tulisan.

Padahal saya membuat blog dari tahun 2014. Tapi tidak ada satupun tulisan yang termuat disana. Dan Alhamdulillah, ditahun 2019 ini saya berhasil mempublikasikan tulisan saya.

Jujur, ketika awal memulai menulis saya takut, karena hukum tulisan itu seperti dengan bicara. Semua akan ada hisabnya nanti di sisi Allah Ta'ala. Beberapa kali saya memikirkan hal ini.

Makanya saya sangat berhati-hati sekali dalam menulis dan dalam pemilihan kata.

Selain itu, belum lagi khawatir akan nanti dihujat, ada komentar jahat dan buruk dari netizen soal tulisan saya. Saya belum siap menerima itu. Kemudian saya harus beberapa kali menyerah ketika tulisan belum tuntas. Karena memang benar-benar tidak mudah.

Tapi terserah bagaimana nanti reaksi manusia. Sebab setiap tulisan, pasti akan menemukan pembacanya.

Dengan menulis adalah sebagai bentuk kejujuran saya terhadap diri sendiri.

Banyak manfaat dari menulis, saya merasakannya. Sebab ilmu itu dapat bermanfaat karena ada seseorang yang menuliskannya, dan saya ingin menjadi salah satu orang yang memberikan kebermanfaatan.

Saya ingin juga menghasilkan sebuah kebaikan, salah satu cara yang saya bisa yaitu dengan menulis.

Saya bertekad untuk terus menulis. Meski semales dan sesibuk apapun. Karena sebaik-baiknya tulisan adalah tulisan yang diselesaikan.

Dan hari bahagia saya, dimana pada saat saya berhasil menyelesaikan, mempublikasikan tulisan saya.

Kemana saja saya selama hidup, baru tahu ternyata membaca buku itu seru, sangat menyenangkan sekali. Banyak sesuatu di luar sana yang tidak kita ketahui, dan buku merupakan jembatan untuk kita bisa mengetahui.

Alasan lain mengapa saya ingin menulis: Saya ingin-- setidaknya dalam hidup ini membuat sebuah karya, meski hanya dalam bentuk tulisan yang sederhana.

Apalagi diusia saya sudah 20 tahun. Saya sadar, sudah tidak lagi muda untuk menghabiskan waktu hanya untuk rebahan. Ingin menjadi orang yang produktif.

Setidaknya dengan menulis, ada sesuatu yang ditinggalkan. Orang bisa mengingat ketika nanti saya sudah tidak lagi ada.

Karena semua orang ingin diingat sebagai orang yang baik ketika sudah tidak lagi ada.

Lantas apa yang diingat setelah kematian? Kalau bukan: kebaikan, kenangan dan tulisan.

Terlebih lagi, saya tidak mempunyai ingatan yang kuat. Dan guna menulis adalah agar saya dapat mengingat, mendokumentasikan peristiwa, momen-momen penting dalam hidup.

Dengan menulis, saya merasakan kebebasan atas segala apa yang ada di kepala dan perasaan. Begitu dikeluarkan, rasanya sangat puas sekali.

Meskipun tulisan saya ini jauh dari kata baik. Tapi setidaknya, tulisan tersebut lahir dari buah kejujuran terhadap diri sendiri.

Saya tidak menyesal kenapa baru saat ini mulai menulis. Yang akan saya sesalkan adalah-- bila saya tidak pernah mau mencoba sama sekali untuk memulai menulis. Itu.

Jadi, kapan kalian mau mencoba memulai menulis?

Taufan Maulana Putera
02 Januari 2020,
ditulis di Yogyakarta tercinta

Komentar

Postingan Populer