Bisa Jadi Ini Yang Terakhir
Sumber: Unsplash.com Kemarin. Tepatnya waktu sore. Saya datang melayat ke rumah teman SMA saya. Ayahnya wafat. Saya dikabarkan telat waktu siang hari, melalui perantara teman saya yang lain. Ternyata jenazah sudah di kebumikan pagi tadi. Tidak masalah. Saya tetap datang. Sesampainya di sana, putri yang ditinggalkan alias teman saya tersebut terlihat begitu bengkak matanya. Memang siapa yang tidak menangis jikalau ditinggalkan yang tercinta? Saya menyadari, saya datang di sore hari. Pasti sudah banyak tamu yang berdatangan dari pagi, entah dari tetangga, sahabat, teman atau kerabat jauh yang ditemui oleh teman saya ini. Yang pasti dimana kebanyakan akan bertanya, "kenapa?", "Sakit apa?" dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Bagi saya itu pertanyaan yang wajar, karena tiap kepala orang punya pertanyaan yang ingin diajukan. Namun, jika pertanyaan yang sama, ditanyakan berulang-ulang, dijejali terus-menerus ya bisa overdosis juga. Capek untuk menceritakannya. Jadi saya le...